08 Agustus 2008

NILAI CINTA

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-bendaabstrak: ada CINTA, KEKAYAAN,KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dansebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan salingmelengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu danair laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu.Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyaiperahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan.
Sementaraitu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAANsedang mengayuh perahu."KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!" teriak CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN,"Aduh! Maaf,CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan hartabendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAANcepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat denganperahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong saya!", teriak CINTA. Namun apa yangterjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga iatuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampaike pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN."KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!", teriak CINTA. Lalu apa jawabKECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.saya tak bisa membawamu ikut.Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.
CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apakesalahanku, mengapa semua orang melupakan saya.Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalahsaya bersamamu", kata CINTA. Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. sayasedang sedih dan saya ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terusmengayuh perahunya. CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akanmenenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan.Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya duniatanpa saya, tanpa CINTA?Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naikke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyotberjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergilagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidakmengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu.
CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapasebenarnya orang tua itu."Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTAbertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? saya tak mengenalnya. Bahkanteman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran."Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya hargasebuah CINTA itu......"

Tidak ada komentar: